Sunday 11 July 2010

Hari pertama kedai Teh Laresolo

Dengan sedikit grudak-grudak, akhirnya hari ini Kedai Teh Laresolo buka. Pagi hari, saya sempat stress juga. Kedai saya tidak dilirik sama sekali. Bahkan ketika saya coba ngobrol dengan bule yang berkunjung ke situ, dia tampak antusias, tetapi juga tampak tidak mau beli. Ketika ditawari sample for free, diterima dengan senang hati.

Saya merasa, alangkah menyedihkannya kalau dalam sehari sampai nol sama sekali tidak ada yang beli. Ditambah lagi, kabar buruk dari rumah, Croisant agak overbaking, Fermipan yang saya beli kemarin ketlisut, sehingga tidak dapat membuat dough lagi.

Melihat tamu tampaknya sepi-sepi saja, akhirnya saya lari sebentar ke Yuk,toko kue langganan kami, yang tidak terlalu jauh dari kedai. Ternyata Yuk sudah tutup, larilah saya ke Surya Kencana (baca ngebut:Karena pakai motor). Mau Belum sampai kebun Raya, antrian kendaraan sangatlah panjang. Bujubuset! Baru teringat, hari ini hari terakhir liburan.
Setelah berjibaku belok kanan kiri, akhirnya berhasillah saya menembus kemacetan, dan mendapatkan fermipan. Karena saya mesti pulang bawa mobil,jadi saya mesti kembali ke Saung untuk mengambilnya.

Sampai di Saung, ternyata tamu sudah mulai banyak.Bahkan ada sekelompok tamu dengan asyiknya duduk lesehan dipinggir kolam (tanpa tikar pula), disampingnya tampak tray Gongfucha, dan teko teh yang lainnya.

Sangat menyenangkan. Asistant saya, ternyata cukup sigap juga,walaupun dia baru sebentar belajar. Bahkan tamu saya cukup puas dengan penjelasan banu mengenai menu-menu yang ada di kedai saya.
Mereka bilang, mereka tidak merasa beli kucing dalam karung. Mereka order white tea, Morrocant lemon mint tea, dan paling favorite apalagi kalau bukan white tea. Apalagi ketika saya recommend untuk mencoba Oolong Bengkulu, tambah puas mereka. Senang rasanya tamu saya dapat menikmat teh yang saya sajikan. Salah satu diantara mereka adalah seorang bule dari Rumania, dia berkata, "I'll bring my girlfriend here"

Tak lama kemudian beberapa teman dari FB, Milist pada datang. Itulah gunanya network. Dukungan dan suport selalu mengalir. Mango green tea dan Original Chai, mendapat pujian.
Malamnya sebenarnya berencana tutup warung agak awal. Badan sudah terlalu lelah, karena hari sebelumnya sudah seharian jalan (tambah nonton bola pula)."Kita tutup habis magrib ya Banu".

Belum sempat tutup, datang serombongan tamu yang ingin melihat-lihat. Saya coba tawarkan minuman teh,adalah salah seorang berbadan gempal yang jawabannya bikin ilfill:
"Saya tidak minum teh, tidak ngopi"
"Oh, jadi minum apa?""Air putih saja," Jawabnya singkat.
"Kalau begitu, silahkan ngobrol saja disini gak papa" Saya pikir, dia mungkin olahragawan pingin menjalanai hidup sehat.
Teman-temannya mulai bertanya-tanya tentang teh. Setelah saya jelaskan aneka macam teh yang ada disitu,langsung deh mulai borong white tea untuk diminum dirumah. Satu lagi pingin teh hitam plain saya tawarkan Tambi.
Satu lagi mau coba Earl grey, satu lagi mau coba white tea untuk diminum ditempat.
Rata-rata setelah minum white tea, langsung pada jatuh cinta. Dan Lucunya si Gempal,mulai tertarik komen-komen temannya yang mencoba white tea. Akhirnya tidak tahan dia dan mememesan white. Benar saja, kesinisannya terhadap teh langsung luruh,dan mulai banyak bertanya tentang teh.
Akhirnya obrolan menjadi hangat dan lancar. Sehangat teh-teh yang saya sajikan.

Well, hari yang melelahkan tetapi menyenangkan. Benar kiranya moto kedai saya, EVERY DAY IS TEA GATHERING


3 comments:

Eko Eshape said...

Kayaknya wajib mampir nih.
Kapan ya bisa ngerasain tehnya.

Semoga laris manis terus mas.

Salam Sehati.

didut said...

wah manntebh mas!!

masukan aja nih hihi~:
- alamat kedainya dimana ya?
- fotonya diedit agar ukurannya sesuai dengan template

Sisanya MAKNYUSSSS!! *kapan yo di SMG ada yg bikin*

Bambang Laresolo said...

Mas Eko, wah sampeyan member Indonesia Teh Lover juga ya. Silahkan mas, dengan senang hati saya menantikan kehadiran anda.

Didut: Alamanya di Komplek Agripark, Jl Taman Kencana No.3, Bogor.
Iya, photonya ya ngelink dari FB, kok hasilnya begitu.
Sudah ada teman di Semarang yang mengajukan permintaan Franchise. Tunggu dululah, nanti kalau belum-belum sudah buka cabang, kualitasnya malah menurun.