Sunday, 15 February 2009

Dayuling Oolong tea

Regina dan Halomoan adalah pasangan suami istri pecinta teh, yang terkadang saya anggap lebih maniak dibanding saya. Berbagai macam teh dan peralatannya mereka borong dari pelbagai tempat.

Baru-baru ini Halomoan memesan teh Oolong Dayuling dari http://www.teafromtaiwan.com/, atas rekomendasi dari mbak Ratna Soemantri, kolega saya di milist Pecinta teh. Sungguh beruntung saya mendapatkan kesempatan untuk mencicipinya. Terima kasih ya.

Dayuling adalah teh Oolong yang ditanam di pegunungan Li Shan, Taiwan, dengan ketinggian Elevasi mencapai 2400 meter. Teh ini merupakan teh semi fermented yang mendekati teh hijau. Artinya fermentasi dilakukan tidak terlalu lama, sehingga warna daun teh keringnya masih berwarna hijau Jamrud.

Saya coba seduh dengan seduhan ala Gong Fu cha, dan sekalian mencoba Gaiwan set saya.

Dari daun teh kering saya cium aroma flowerynya cukup menonjol, khas teh-teh Taiwan. Pertama-tama saya lakukan warming pada Gaiwan dan cangkir. Air panas yang saya gunakan 90 ÂșC. Teh saya tuang hingga semua permukaan Gaiwan tertutup dengan teh. Kemudian tuang air panas, diamkan 1-2 detik, lalu airnya dibuang. Proses ini adalah proses pembersihan teh.

Kemudian baru dituang air panas lagi untuk menyeduhnya. Seduhan pertama saya lakukan dalam waktu 60 detik. Pada seduhan pertama, duan teh belum terlalu mengembang, karena baru sebentar tetapi warna dan aroma sudah keluar. Warnanya kuning kehijauan, cantik sekali. Aroma flowery masih menonjol, walau tidak seharum Ti Kuan Yin. Rasanya manis dan mellow, seperti rasa buah muda yang ranum. Menurut referensi, teh ini bisa diseduh berulangkali bahkan hingga sepuluh kali. Seduhan kedua, saya tambahkan 15 detik, yaitu 75 detik. Demikian pula seduhan berikutnya, saya tambakan 15 detik dari waktu seduhan kedua, dan seterusnya. Dan hingga seduhan kesepuluh rasa manis masih cukup terasa, warna masih bagus, walupun aroma sudah banyak berkurang. Saya mampu minum hingga seduhan ke sepuluh, karena kebetulan Gaiwan saya ukurannya cukup kecil, yaitu kurang dari 100 ml.

2 comments:

Anonymous said...

sangat menarik dan inspiratif..banyak hal yg baru saya ketahui ttg cara minum teh yg "nyeni"..dan kebetulan saya menjadikan seni minum teh menjadi topik utk skripsi saya,,sayangnya blm dijelaskan lbh lanjut ttg teh Cina, krn saya mengkhususkannya pada ritual minum teh di Cina..mohon bantuannya apabila anda mengetahuinya..thanks
(groban_vow@yahoo.com)

Bambang Laresolo said...

Hai, Saya mengetahui Gong Fu Cha, walau tidak terlalu mendalam. Saya juga memiliki beberapa peralatannya, selain dari Gaiwan. Silahkah email ke laresolo@gmail.com untuk bertanya lebih lanjut