Tuesday, 13 November 2012

PECINTA TEH, LINTAS DAERAH, NEGARA DAN BENUA


Catatan dari Solo Tea Festiaval (Tulisan pertama)

Setelah berlalu sekian lama, baru sempat menguak memory-memory untuk dituangkan dalam catatan tentang International Solo Festival di Solo, beberapa waktu yang lalu.

Dengan menyandang nama International, banyak yang berharap akan mendapatkan teh-teh dari manca negara. Dalam benak beberapa orang, festival sendiri akan dipenuhi bazar teh dari pelbagai dunia.

Faktanya keramaian festival sendiri, lebih diramaikan para para tea master dunia (kalau ini dapat dikatakan mewakili kata-kata International). Dari Bazar sendiri, hanya ada teh koleksi Purple Cane sebuah tea house di Malaysia, dalam jumlah tidak banyak, itupun hanya menyempil di salah satu counter teh Nasional.

Di Bazar, paling tidak saya temukan satu counter yang cukup menarik, yaitu teh Hong Cha, dimana dia mencoba memproduksi teh-teh China di Cianjur. Hong Cha sendiri adalah nama black tea dari daearah Yunnan. Teh yang diproduksi lumayan banyak, beberapa terinpirasi teh china, misalnya ada Qin Kuan Yin (terinspirasi dari Ti Kuan Yin).

Selain itu, saya akan lebih banyak bercerita pada beberapa kegiatan komunitas pecinta teh yang sempat saya ikuti dan beberapa ilmu yang saya dapat dari beberapa tea master dunia.

Bukan pecinta teh kalau tidak heboh. Antusiasme dan semangat mereka tidak perlu diragukan lagi. Dalam satu pesawat bisa kumpul 21 orang untuk terbang ke Solo, hanya untuk meramaikan dunia pertehan. Itu belum termasuk beberapa teman yang mengarange pesawat sendiri termasuk saya.

Pesawat saya, beda sekitar 3 jam dibanding pesawat teman-teman yang berangkat duluan. Begitu pesawat mendarat saya langsung menyusul teman-teman yang sudah berkumpul duluan di pabrik teh Kepala Jenggot. Sayang tidak sempat melihat proses produksinya. Mudah-mudahan nanti ada teman dari pecinta teh yang menceritakannya.

Singkat cerita saya datang hanya untuk ikutan makan siang di pabrik, terus langsung ke area bazar.


SALTUM
Saya sendiri sudah hampir 2 tahun, semenjak saya mulai bisnis kedai teh tidak pulang ke rumah orang tua saya, yang tinggal kira-kira 30 km dari kota Solo. Itu sebabnya acara ini, sekaligus saya manfaatkan untuk pulang kampung.

Malam harinya jadwal yang diberikan oleh Syarif, yang kebetulan adalah koordinator gathering para pecinta teh di Solo kali ini, adalah ngumpul di Loji Gandrung.

Semula saya pikir, Loji Gandrung adalah nama sebuah restoran. Dari Jakarta saya sudah mempersiapkan baju batik, barangkali saja diperlukan. Semua saya pikir acara pembukaan Solo Tea festival dilakukan pada pagi harinya, jadi malam hari Cuma pada ngumpul-ngumpul saja teman-teman pecinta teh.

Ternyata saya salah kostum. Semua pada pakai batik, sedang saya selalu mengenakan Tshirt kebanggaan saya ‘Kedai Teh Laresolo’. Jadi mesti puter kota Solo dulu untk beli batik.

Di Loji Gandrung sudah berkumpul beberapa orang penting the. Ada ibu Suwarni, mbak Lily. Disinilah saya pertama kalinya kenal dengan pak Rahmat Baddrudin, padahal udah bertahun-tahun kenal dengan putra mahkotanya, pak Robby Baddruddin J

Lalu tak lama kemudian para Tea Master datang, dan Umar yang lebih duluan datang ke Solo dan berkenalan dengan mereka, memperkenalkan kami kepada mereka.
Ada salah satu sahabat saya yang sudah saya kenal, siapa lagi kalau bukan Pak Kib Robby diantara para tea master.
Beberapa tea master antara lain adalah Soren M. Chr. Bisgaard, seorang practisi Chanoyu yang telah mendalami chanoyu lebih dari 30 tahun, juga tea producer untuk Uji Green tea dari Marukyu Koyamaen Co. Ltd.

Tea master berikutnya adalah Lee Chee Keong, seorang tea master dari Singapore.
Lalu mr. Ip Wing Chi, seorang tea master dari Hongkong yang juga pemilik tea Shop dan tea house Lock Cha.
Ada Camelia Siow, pemilik Tea house yang cukup terkenal dari Malaysia, yaitu Purple Cane.
Lalu ada Hoya Ho Kian Leong. Dia bukan tea master, tetapi knowledgenya tentang teh sudah sangat mumpuni. Tidak heran karena dia seorang Jurnalis khusus teh dari Tea Magazine di Malaysia.

Ada mr. Gerard Bodeker, dari Oxport USA dari divisi medical science.

Yang menarik adalah hadirnya Swaraj Kumar Banerjee. Dia adalah owner salah satu estate Darjeeling tea yang sangat terkenal, tepatnya Makaibari estate.



Para tea master datang dalam rangka sharing knowledge mereka untuk lebih mengangkat teh Indonesia di percaturan teh International. Seperti kita ketahui, bahwa selama ini teh Indonesia hanya sebagai Filler, atau bahan blending yang dicampur dengan teh dari daerah lain. Teh Indonesia tidak pernah terkenal sebagai single Origin, seperti halnya Darjeeling atau teh dari China maupun Jepang.

Yang sangat menyedihkan adalah saat ini produksi Indonesia terus menurun. Dari yang pernah menduduki peringkat ke tiga produsen teh terbanyak Dunia, sekarang sudah menurun menjadi peringkat 7-8 dunia. Padahal permintaan teh Dunia terus naik. Dengan alasan merugi, beberapa kebun teh di konversi menjadi komoditas lain yang dianggap lebih menguntungkan. Hal-hal ini yang nantinya banyak di bahas dalam diskusi dengan Dewan Teh Indonesia.

Beberapa catatan dari masing-masing tea master akan saya tulis dalam tulisan tersendiri.

Yang sangat menyenangkan adalah betapa teh telah menjadi perekat budaya yang dapat menyatukan orang dari pelbagai belahan dunia. Bukan sekedar lintas daerah, tetapi sudah lintas negara bahkan benua.

Betapa para tea master dengan ketulusannya sharing knowledge mereka untk para petani teh Indonesia, mapun para pecinta teh Indonesia.

Yang paling nyata adalah ketika acara pendeklarasian komunitas pecinta teh Solo, di tempat wedangan dimana turut hadir Camelia Siow dan Hoya dari Malaysia. Turut serta Haruna, warga negara Jepang yang tugas di Indonesia dan aktif mengikuti kegiatan komunitas pecinta teh. Luar biasa. Yang luar biasa juga makanannya. Solo pemakan berat semua. Dimana-mana saya selalu menemukan aneka jerohan, termasuk di wedangan ini. Yang cukup  menarik ada menu teh kampul, dimana tehnya dicemplungin jeruk nipis hingga kampul-kampul (terapung).



Note: Photo-photo koleksi dari pak Anton Widjaya dan Memez
Cerita lain mengenai tea festival di Solo silahkan baca di http://www.rumahmemez.com/2012/10/28/pecinta-teh-goes-to-solo-bagian-1/

2 comments:

Chintia Ananta said...

Agen Sbobet
Agen Resmi Sbobet
Sabung Ayam
Casino Online
Berita Bola
Berita Viral
Brita Tranding

Berikut HOT PROMO Yang Ada Di Bola206, antara lain :

Bonus CASHBACK 5% untuk permainan SPORTBOOK
Bonus ROLLINGAN 1% untuk permainan CASINO
Bonus CASHBACK 5% untuk permainan SABUNG AYAM
Bonus Referral 2.5% untuk permainan SPORTBOOK
Bonus Referral 2,5% untuk permainan SABUNG AYAM

SITUS BETTING ONLINE YANG AMAN DAN TERPERCAYA
WWW,INDO206,NET

DENGAN 1 USER ID ANDA DAPAT BERMAIN DI SEMUA GAME KAMI
SPORTBOOK/LIVECASINO/SABUNGAYAM

Minimal DP & WD 50RB
Proses DP & WD HANYA 2 MENIT

AGEN BETTING ONLINE YANG SUDAH
PASTI DAN JELAS TERPERCAYA.
WWW,INDO206,NET


( Via Live Chat ) Respon Cepat
Costumer Service 24 Jam Online

Line ID : agenbola206
IG : @bola206hq
FB : Bola206_Official
WA : +6281363191417


Ditunggu Kehadirannya Di Bola206 :)

chintya said...

Halo kabar gembira untuk kalian yang suka bermain judi Casino,

Kalian Bingung mau mencari Agen Casino yang terpercaya?

Yuk langsungg kunjungi website Kami Dan merasakan Kesenangannya..

Warisanangka.com ini bukan agent judi kaleng-kaleng bosku

Warisan4d adalah agent judi yang selalu memberikan promo bonus menarik agar

seluruh member merasa nyaman. Karena kenyamanan member salah satu prioritas kami bosku.

Terima kasih :) Selamat mencoba.

WhatsApp : +6281391920763

Instagram : warisan4d

#casino #casinoonline #judicasino #judicasinoonline #judinline
#cupcasino #casinocup #juditerpercaya #agenjudi #hokicasino
#groupcasino #perjudiancasino