Thursday 26 August 2010

Young Taster

Ada yang mengatakan bahwa seorang tea taster adalah memang dilahirkan. Kepekaan indera perasa dan penciuman adalah sebuah bakat. Apakah benar demikian, masih dapat diperdebatkan. Beberapa orang memang memiliki kepekaan dan memory yang sangat kuat terhadap aroma dan rasa. Cerita tentang si kecil Bitha, mungkin bisa menjadi contoh.

Seperti biasa, pada hari minggu, saya buka mulai jam 8 pagi. Ketika sedang membuka saung, di tenda seberang kedai saya duduk sebuah keluarga yang sedang memesan mie ayam. Sang Ibu, bertanya kepada saya, apakah saya menjual minuman teh ready to drink (sambil menyebutkan merk terkenal).

"Oh kebetulan tidak ada ibu. Tetapi kalau es teh dingin, bisa saya sajikan", jawab saya. Sang Ibu setuju.
Saya lalu tawarkan lagi, kalau suka aroma mint, saya juga dapat menyajikan teh hijau mint dingin ditambah kulit lemon.
Lagi2 sang ibu mengiyakan.

Mungkin karena merasa cocok tehnya, mereka sekeluarga pindah tempat di kedai saya.

Pak Herry, demikian nama dari kepala keluarga tersebut, mengajak 2 anaknya, Bitha dan Farhan. Bitha yang kecil tampak menyukai tehnya, tetapi tidak dengan Farhan. Pak Harry minta rekomendasi teh yang lain.
"Bapak, suka teh manis dengan aroma kuat?", tanya saya.
Ketika pak Harry mengiyakan, saya tawarkan Earl Grey, dan saya minta cium dulu aromanya, apakah cocok atau tidak.
Berdasarkan pengalaman saya, para newbie teh, biasanya menyukai Earl Grey. Benar saya, tawaran saya langsung disambut dengan suka cita. Lagi-lagi Bitha menyukai, tetapi tidak berlaku buat Farhan.

Saya bertekad untuk meluluhkan hati Farhan. Saya suruh dia coba cium aroma Red Berry, salah satu koleksi Tisane saya yg cukup banyak penggemarnya. Tetap saja, Farhan tidak suka. Wah, tampaknya Farhan tidak suka flavouring. Saya, mesti kasih dia coba aroma teh asli. Saya keluarkan Sencha Jepang. Ternyata Farhan tetap saja tidak suka. Saya nyerah deh.

Yang mencengangkan adalah komentar Bitha ketika mencium aroma Sencha.
"Ma, kok seperti bau rumput laut?"

"Emang Bitha tahu bau rumput laut?", tanya mamanya.
"Khan pernah dikasih teman waktu itu"

Amazing! Bitha baru sekali mencium aroma rumput laut, dan dia tetap mengingatnya. Masih banyak para newbie pecinta teh yang masih belum dapat merasakan aroma teh Jepang ini.

Bitha, probably she was born to be a real taster.

No comments: